KLATEN - Komandan Koramil 21/Juwiring Kodim 0723/Klaten bersama Forkopimcam menghadiri acara Sosialisasi dan Simulasi Tanggap Bencana PAUD yang bertempat di lapangan Akbar Desa Bulurejo Kec. Juwiring yang dihadiri kurang lebih 900 orang. (7/3/2024)
Simulasi kebencanaan merupakan upaya nyata meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana. Simulasi kebencanaan diharapkan dapat meningkatkan tanggap bencana oleh warga.
Tujuan kegiatan simulasi adalah untuk melatih kesiapsiagaan tentang bagaimana mengambil sikap dan tindakan ketika menghadapi bencana.
Pada acara Sosialisasi dan Simulasi Tanggap Bencana PAUD di Ke. Wonosari, dihadiri Ketua Yayasan Dian Dharma/Ketua Dharma wanita persatuan Kab. Klaten Efi Jajang Prihono, Camat Juwiring diwakili Bambang tri Purwanto S.Pd, Msi, Danramil 21/juwiring Kapten Inf Widoyo, Kapolsek Juwiring yang diwakili Aiptu Siswantoro.
Turut Hadir Korwil Pendidikan Juwiring, Kasi PNF Korwil Kecamatan Juwiring, Kepala Puskesmas Juwiring, Kepala KUA Kec. Juwiring Mahudi, Kepala Desa Se Kecamatan Juwiring, Tim SAR dan DAMKAR, Para Relawan Kecamatan Juwiring.
Camat Juwiring diwakili Bambang Tri Purwanto S.Pd, Msi mengungkapkan bahwa Kegiatan sosialisasi penanggulangan bencana PAUD ini bertujuan untuk menciptakan sekolah yang tanggap terhadap bencana sehingga dapat mengantisipasi potensi kejadian bencana alam.
Sosialisasi ini memberikan pemahaman tentang tindakan yang harus diambil saat terjadi bencana baik gempa bumi maupun kebakaran, termasuk langkah-langkah pertolongan pertama dan cara aman untuk keluar dari gedung, ” ungkap Bambang Tri Purwanto S.Pd, Msi.
“Dalam sosialisasi ini juga dikenalkan tentang jenis-jenis bencana dan cara-cara untuk mengurangi resikonya dengan cara yang mudah dipahami oleh anak-anak TK/PAUD, ” tambahnya.
Sementara itu, Danramil 21/juwiring mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi penanggulangan bencana ini adalah langkah awal dalam menciptakan sekolah yang tanggap terhadap bencana.
“Sosialisasi ini merupakan langkah nyata dalam upaya mengenalkan dan melindungi generasi muda dari risiko bencana serta menciptakan lingkungan belajar yang aman, ” ujar Kapten Inf Widoyo.
“Dengan Sosialisasi dan Simulasi ini memberikan pengalaman nyata kepada peserta tentang apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana baik gempa bumi atau kebakaran. Hal ini bertujuan untuk melatih mereka dalam menghadapi situasi darurat dan meningkatkan kesiapan mereka dalam tindakan nyata, ” pungkasnya. (Red)